Ibu...
adalah wanita yang telah melahirkanku
merawatku
membesarkanku
mendidikku
hingga diriku telah dewasa
Ibu...
adalah wanita yang selalu siaga tatkala aku dalam buaian
tatkala kaki-kakiku belum kuat untuk berdiri
tatkala perutku terasa lapar dan haus
tatkala kuterbangun di waktu pagi, siang dan malam
Ibu...
adalah wanita yang penuh perhatian
bila aku sakit
bila aku terjatuh
bila aku menangis
bila aku kesepian
Ibu...
telah kupandang wajahmu diwaktu tidur
terdapat sinar yang penuh dengan keridhoan
terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran
terdapat sinar yang penuh dengan kasih dan sayang
terdapat sinar kelelahan karena aku
Aku yang selalu merepotkanmu
aku yang selalu menyita perhatianmu
aku yang telah menghabiskan air susumu
aku yang selalu menyusahkanmu hingga muncul tangismu
Ibu...
engkau menangis karena aku
engkau sedih karena aku
engkau menderita karena aku
engkau kurus karena aku
engkau korbankan segalanya untuk aku
Ibu...
jasamu tiada terbalas
jasamu tiada terbeli
jasamu tiada akhir
jasamu tiada tara
jasamu terlukis indah di dalam surga
Ibu...
hanya do'a yang bisa kupersembahkan untukmu
karena jasamu
tiada terbalas
Hanya tangisku sebagai saksi
atas rasa cintaku padamu
Ibu..., I LOVE YOU SO MUCH
juga kepada Ayah...!!!
Sabtu, 15 Mei 2010
Wahai Ibu, melalui dirimulah Allah
telah memunculkan kami di alam semesta ini
Meskipun engkau harus merasakan
pedihnya penderitaan dan kesengsaraan
Sembilan bulan engkau telah mengandung kami
dan selama itu pula engkau dalam penderitaan
Engkau baru bisa lepas dari penderitaan itu
setelah melakukan persalinan
Berapa banyak engkau telah melahirkan para dermawan
yang telapak tangannya selalu memberi
Dan berapa banyak engkau telah melahirkan
generasi-generasi baru yang akan menerjuni
berbagai arena kehidupan
Wahai Ibu, sungguh sering engkau
begadang karena tidak bisa tidur
Sementara air susu dari kedua putingmu
selalu memberikan nutrisi kepada kami
Sepanjang malam air matamu selalu menetes
ketika duri menusuk salah satu tangan kami
Tangan kananmu sering menjadi bantal kami
sedangkan tangan kirimu
mendekatkan kedua payudaramu ke mulut kami
Ketika kami mendapatkan kebaikan
engkau pun akan merasa gembira
Kegembiraanmu jelas terlihat pada bibirmu yang terseyum,
yang dapat menghidupkan semangat kami
Namun, jika ada hal buruk menimpa kami,
engkau pun akan menutup terangnya waktu pagi dengan kegelapan (bersedih)
Sesungguhnya engkau adalah orang termulia
yang selalu membantu kami
Karena itulah, agama Islam pun telah memberikan
dorongan kepada kami untuk meraih keridhaanmu
Wahai Ibu, hal itu kami lakukan agar Tuhanmu meridhai kami
Pada dirimu terdapat petunjuk, anugerah,
dan semua kebaikan
Jika kami durhaka padamu
maka nerakalah yang akan menjadi tempat kembali kami
telah memunculkan kami di alam semesta ini
Meskipun engkau harus merasakan
pedihnya penderitaan dan kesengsaraan
Sembilan bulan engkau telah mengandung kami
dan selama itu pula engkau dalam penderitaan
Engkau baru bisa lepas dari penderitaan itu
setelah melakukan persalinan
Berapa banyak engkau telah melahirkan para dermawan
yang telapak tangannya selalu memberi
Dan berapa banyak engkau telah melahirkan
generasi-generasi baru yang akan menerjuni
berbagai arena kehidupan
Wahai Ibu, sungguh sering engkau
begadang karena tidak bisa tidur
Sementara air susu dari kedua putingmu
selalu memberikan nutrisi kepada kami
Sepanjang malam air matamu selalu menetes
ketika duri menusuk salah satu tangan kami
Tangan kananmu sering menjadi bantal kami
sedangkan tangan kirimu
mendekatkan kedua payudaramu ke mulut kami
Ketika kami mendapatkan kebaikan
engkau pun akan merasa gembira
Kegembiraanmu jelas terlihat pada bibirmu yang terseyum,
yang dapat menghidupkan semangat kami
Namun, jika ada hal buruk menimpa kami,
engkau pun akan menutup terangnya waktu pagi dengan kegelapan (bersedih)
Sesungguhnya engkau adalah orang termulia
yang selalu membantu kami
Karena itulah, agama Islam pun telah memberikan
dorongan kepada kami untuk meraih keridhaanmu
Wahai Ibu, hal itu kami lakukan agar Tuhanmu meridhai kami
Pada dirimu terdapat petunjuk, anugerah,
dan semua kebaikan
Jika kami durhaka padamu
maka nerakalah yang akan menjadi tempat kembali kami
Ibu sayalah yang pernah merubah saya untuk lebih melakukan hal-hal yang berguna bagi diri sendiri dan lingkungan. Kejadiannya dulu waktu saya masih smp, dan sedang bandel bandelnya, maklum lingkungan saya lingkungan preman soalnya. Ada salah satu tindakan saya yang sangat membuat ibu kecewa. Dan saking kecewanya ibu sampai memukuli saya sambil menangis sangat pedih. Entah pedih karena tindakan saya atau malah pedih karena terpaksa memukul anaknya yang saya yakin sangat di cintainya. Dan tangis ibu itulah yang merubah saya, bukan pukulan ibu. Dan sejak detik itu saya berjanji untuk tidak akan pernah membuat ibu menangis lagi. Syukur syukur bisa membuat ibu tersenyum bahagia dengan segala tingkah laku saya dalam hidup ini.
Ibu saya seorang pejuang, yang mengajarkan saya bagaimana kita menerima hidup dengan sikap tidak pernah menyalahkan orang lain..Terus terang dari saya lahir sampai smp, ibulah yang menjadi tulang punggung keluarga. Sebab saat itu ayah berada di kota lain sedang memperjuangkan nasib, dengan gaji yang hanya cukup buat dirinya sendiri. Maka hari hari saya dihabiskan menemani perjuangan ibu. Sering ibu menangis di malam hari, apalagi ketika ada suara suara miring yang menyebutkan ayah telah menikah lagi. Ah, betapa kejam mereka mereka yang ingin menghancurkan hati seorang ibu.
Tapi ibu memang seorang wanita yang kuat, semua hal itu tidak membuatnya patah semangat, dan tetap percaya sama ayah. Dan dengan cinta terhadap ayah dan aku, ibu terus berjuang. Sering kutemani ibu ketika harus masuk malam, sesuai tuntutan kerjaannya di sebuah rumah sakit daerah di kota kelahiranku. Rumah sakit tempat aku di lahirkan juga, dan menjadi tempat tumbuhku. Tempat aku menikmati perjuangan dari seorang ibu, yang bisa di katakan single fighter, ketika ayah hanya pulang sebulan sekali, itupun hampir tidak pernah membawa kelebihan gajinya. Dan saya sama maklumnya dengan ibu, tahu kalo ayah memang sedang berjuang.
Dan untuk ibu, semoga tidak akan pernah menangis lagi. Semoga tidak ada lagi air mata yang mengalir dari mata ibu, kecuali untuk alasan kebahagiaan. Doakan saya agar bisa membahagiakanmu Ibu.
Ibu saya seorang pejuang, yang mengajarkan saya bagaimana kita menerima hidup dengan sikap tidak pernah menyalahkan orang lain..Terus terang dari saya lahir sampai smp, ibulah yang menjadi tulang punggung keluarga. Sebab saat itu ayah berada di kota lain sedang memperjuangkan nasib, dengan gaji yang hanya cukup buat dirinya sendiri. Maka hari hari saya dihabiskan menemani perjuangan ibu. Sering ibu menangis di malam hari, apalagi ketika ada suara suara miring yang menyebutkan ayah telah menikah lagi. Ah, betapa kejam mereka mereka yang ingin menghancurkan hati seorang ibu.
Tapi ibu memang seorang wanita yang kuat, semua hal itu tidak membuatnya patah semangat, dan tetap percaya sama ayah. Dan dengan cinta terhadap ayah dan aku, ibu terus berjuang. Sering kutemani ibu ketika harus masuk malam, sesuai tuntutan kerjaannya di sebuah rumah sakit daerah di kota kelahiranku. Rumah sakit tempat aku di lahirkan juga, dan menjadi tempat tumbuhku. Tempat aku menikmati perjuangan dari seorang ibu, yang bisa di katakan single fighter, ketika ayah hanya pulang sebulan sekali, itupun hampir tidak pernah membawa kelebihan gajinya. Dan saya sama maklumnya dengan ibu, tahu kalo ayah memang sedang berjuang.
Dan untuk ibu, semoga tidak akan pernah menangis lagi. Semoga tidak ada lagi air mata yang mengalir dari mata ibu, kecuali untuk alasan kebahagiaan. Doakan saya agar bisa membahagiakanmu Ibu.
Langganan:
Postingan (Atom)